MANFAAT SPIRULINA BAGI KESEHATAN TUBUH

Pernahkah kamu mendengar mengenai spirulina? Spirulina adalah jenis cyanobacteria atau bakteri yang mengandung klorofil dan dapat bertindak sebagai organisme yang bisa melakukan fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Spirulina memiliki bentuk yang unik seperti spiral yang mampu hidup dalam habitat air tawar dan air laut. Spirulina tumbuh dalam media  dengan kadar alkalinitas yang tinggi, dengan kisaran pH 8-11. 

Spirulina disebut sebagai superfood karena memiliki kandungan protein dan nutrisi yang sangat baik bagi tubuh. Kandungan protein yang dihasilkan oleh spirulina sebanyak 50-70%, dengan kadar karbohidrat 20%, kadar lipid 5%, dan kadar mineral 7% (Ak et al., 2016). kandungan protein tersebut tersusun atas asam-asam amino esensial seperti metionin  (1,3-2,75%), sistin (0,5-0,7%), triptofan (1-1,95%), dan lisin (2,6-4,63%). Kadar asam  amino yang tinggi baik untuk kesehatan karena merupakan  salah satu bahan pembuat protein (Christwardana & Hadiyanto, 2013). Spirulina memiliki kandungan nutrisi yang cocok untuk dijadikan makanan fungsional,  seperti antioksidan, vitamin, mineral, dan asam lemak esensial. Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi, dengan cara mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif. Salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif adalah radikal bebas. Senyawa antioksidan yang terkandung dalam spirulina yang juga berperan sebagai biopigmen terdiri dari klorofil, karotenoid (karoten dan xantofil), fikobiliprotein, karotenoid, dan fikosianin (Agustina et al., 2018). Vitamin yang terkandung di dalamnya  terdiri dari B1, B2, B3, B6, B9, B12, sumber antioksidan yang seperti Vitamin C, Vitamin D dan Vitamin E, dan juga sebagai sumber potasium, kalsium, krom, tembaga, besi, magnesium, manganese, fosfor, selenium, sodium, dan juga seng (Fahleny et al., 2014). kandungan mineral dalam spirulina terakumulasi di dalam mikroalga dan berasal dari mineral yang terkandung dalam media pertumbuhan dan juga dipengaruhi oleh suhu, salinitas dan pH (Christwardana & Hadiyanto, 2013).  

Spirulina mampu memutuskan reaksi rantai radikal sehingga dapat menghambat ROS dan stres oksidatif. Stress oksidatif menyebab penyakit degeneratif, yaitu penyakit yang disebabkan oleh turunnya fungsi organ akibat oksidasi, contohnya seperti parkinson, alzheimer, kanker, diabetes, hipertensi, dan osteoporosis. berikut manfaat-manfaat yang diberikan oleh spirulina:

  1. Sebagai antidiabetes

Ssenyawa antioksidan berupa fikosianin dan fikosianobilin  mampu menghambat kerusakan sel beta pankreas yang disebabkan senyawa spesies oksigen reaktif (ROS) dan menstimulasinya untuk memproduksi insulin. Bahkan efektivitas antidiabetes ekstrak metanol S.platensis yang diujikan pada tikus memiliki kemampuan yang setara dengan Glibenklamid. 

  1. Sebagai Antihipertensi

Spirulina terbukti memiliki aktivitas sebagai antihipertensi karena adanya senyawa Ile-Gln-Pro yang merupakan fraksi peptida dari Alcalase Digestions Spirulina platensis yang dimurnikan. Senyawa tersebut dilaporkan memiliki aktivitas sebagai antihipertensi melalui mekanisme penghambatan enzim pengonversi angiotensin I (ACE) dengan menurunkan tekanan darah sistolik tertimbang (SBP) dan tekanan darah diastolik (DBP) pada tikus hipertensi spontan (SHR).  

  1. Menurunkan kolesterol dan menjaga kesehatan jantung

spirulina mampu menurunkan kadar kolesterol jahat atau low density lipoprotein (LDL) dan trigliserida, sekaligus meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh. Studi dalam Journal of the Science of Food and Agriculture menyebutkan, penggunaan 1 gram spirulina per hari menurunkan trigliserida sebesar 16.3 persen. Sementara kadar kolesterol jahat bisa menurun sebesar 10.1 persen. Studi lainnya dalam BioMed Research International menyebutkan, oksidasi kolesterol menjadi salah satu pemicu sakit jantung. Namun, spirulina kaya akan sumber protein dan vitamin, terutama vitamin B12, mineral, karotenoid, dan phycocyanin. Beberapa nutrisi itu merupakan pengatur kolesterol dan kapasitas antioksidan dalam tubuh.

  1. Melawan Anemia

Mengonsumsi suplemen spirulina dalam dosis mulai dari 0.8 sampai 8 gram setiap hari dapat menurunkan kadar gula darah puasa pada pengidap diabetes tipe 2. Namun, tidak ada pengaruh yang signifikan terhadap kadar gula darah setelah makan atau kadar hemoglobin A1c guna mengendalikan gula darah jangka panjang. 

Dosis spirulina yang dikonsumsi dalam sehari bervariasi tergantung dengan usia, kondisi kesehatan, dan tujuan konsumsi. umumnya, dosis pada orang dewasa sekitar 1-3 gram perhari. Spirulina dapat dikonsumsi dalam  bentuk bubuk, tablet, dan kapsul atau dapat ditambahkan sebagai tambahan smoothies, makanan, jus, yogurt, dll.  Ada baiknya meminum dalam dosis rendah, atau dilakukan konsultasi dengan dokter terlebih dahulu untuk menghindari efek samping yang ditimbulkan.

Masuk untuk meninggalkan komentar